Jaga Aktivitas Fisik & Pikiran, Cegah Tukak Lambung
Ada ide membuat rambu-rambu ‘dilarang stress’ di kantor-kantor.
Kabarnya sih untuk mengurangi penderita tukak lambung. Apa hubungannya?
Dilarang stress! Mungkin kalau ada rambu-rambu seperti itu di
kantor-kantor di Jakarta, banyak orang yang bisa berhati-hati menjaga
aktivitas fisik dan pikiran. Karena ternyata, percaya atau tidak,
gangguan pencernaan sampai tukak lambung dan maag, banyak terjadi karena
faktor stress. Karena kesibukan seseorang mengakibatkan sering
terlambat makan, diperparah lagi dengan psikologis yang tidak stabil
(banyak pikiran, stress karena pekerjaan, keluarga dan sebagainya).
Tukak lambung atau bahasa lainnya disebut Peptic Ulcer Disease (PUD)
merupakan suatu penyakit pada saluran pencernaan yang ditunjukkan dengan
terjadinya kerusakan mukosa lambung bisa karena sekresi asam lambung
berlebih, infeksi H. pylori, maupun produksi prostaglandin yang
berkurang.
Stres dapat memicu tukak lambung karena dalam kondisi
stres sangat dimungkinkan orang akan melakukan tindakan yang beresiko
terjadinya tukak lambung seperti merokok, mengkonsumsi obat NSAID atau
alkohol. Selain itu diperkirakan dalam kondisi stres, hormon adrenalin
akan meningkat produksinya mengakibatkan produksi asam meningkat pula,
efeknya asam lambung pun juga meningkat.
Faktor lain yang memicu
tukak lambung adalah kebiasaan merokok. Bagaimana rokok memicu tukak
lambung? Berdasarkan pustaka, mekanisme yang terjadi belum diketahui
pasti namun diduga produksi prostaglandin pada lambung dihambat sehingga
perlindungan terhadap mukosa lambung berkurang dan resiko tukak
meningkat.
Tingkat yang parah dari tukak lambung adalah terjadi
penipisan serta kehancuran dari lambung serta usus dan unsur-unsur
pencernaan lainnya. Umumnya, kerusakan dari lambung ini disertai
keluanya darah segar yang agak kental melalui dubur.
Akibat yang
lain juga menyebabkan organ-organ lain di tubuh penderita juga ikut
terganggu, seperti hati, jantung, ginjal dan lain-lain sebagainya.
Karena fungsi kerja lambung yang tidak maksimal, dan karena asam lambung
yang berkembang banyak serta membawa kuman-kuman, virus yang menyebar.
Kalau melihat statistic di Amerika serikat, yang dikutip dari www.pubmed.gov,
tahun 2007 saja kira-kira 500.000 orang tiap tahunnya menderita tukak
lambung dan 70% diantaranya berusia 25-64 tahun. Sebanyak 48% penderita
tukak lambung disebabkan karena infeksi H. pylori dan 24% karena
penggunaan obat NSAID. Bukan angka yang main-main bukan?
Di
Indonesia memang belum ada catatan resmi, tapi melihat pola hidup yang
sedang berkembang sekarang, bukan tidak mungkin yang namanya tukak lambung bisa punya statistic yang mengejutkan.
Secara umum,
gejala tukak lambung yang dialami antara lain rasa panas pada perut,
sebah, mual, tidak tahan makanan berlemak, nyeri pada bagian ulu hati
yang akan hilang setelah mengkonsumsi makanan. Selain terbangun di malam
hari karena nyeri yang dirasakan, rasa nyeri di ulu hati yang hilang
setelah mengkonsumsi makanan merupakan gejala spesifik pada tukak
lambung yang dapat mempermudah diagnosis.
Dalam beberapa
literatur, madu alami kabarnya bisa membantu mengobati tukak lambung
ini. Dalam sebuah riset yang dipublikasikan dalam Majalah Pharmacolres
tahun 2001, para peneliti menyatakan bahwa madu bisa membantu pengobatan
infeksi lambung. Mereka juga melakukan penelitian lain tentang pengaruh
madu alami terhadap bakteri yang terbukti bisa menyebabkan terjadinya
tukak lambung atau infeksi lambung, yang dikenal dengan sebutan bakteri
pylori. Pemberian cairan madu dengan konsentrasi 20 % bisa melemahkan
bakteri tersebut di piring percobaan.
Hal lain yang disarankan
adalah terapi tukak lambung. Tujuan dari terapi tukak lambung adalah
untuk mengurangi serta menetralkan asam lambung, menghilangkan faktor
penyebab, meringankan atau menghilangkan nyeri epigastrik, mencegah
kekambuhan, memperkuat sistem perlindungan mukosa, dan mencegah
terjadinya komplikasi yang serius. Sasaran dari terapi tukak lambung
adalah faktor penyebab terjadinya tukak yaitu bakteri H. pylori dan asam
lambung berlebih.
Terapi yang digunakan ada 2 cara, yaitu terapi
nonfarmakologis dan farmakologis. Untuk terapi nonfarmakologis dengan
cara mengurangi atau menghilangkan stress, berhenti merokok dan
menggunakan obat NSAID, menghindari makanan pencetus tukak seperti
makanan pedas, kafein, dan alkohol. Apabila terjadi komplikasi dilakukan
operasi.
Sedangkan terapi farmakologisnya dapat menggunakan
beberapa golongan obat yaitu, golongan Pompa Proton Inhibitor (PPI),
Antagonis Reseptor Histamin H2, Sucralfate, Antasida, Analog
Prostaglandin. Selain itu, kombinasi dua antibiotik dengan PPI untuk
eradikasi (pembasmian) H. pylori.
Jadi, ide rambu-rambu ‘dilarang
stress’ tampaknya cukup masuk akal kalau dilakukan. Paling tidak,
mengurangi statistik penderita tukak lambung akut. Sobat sependapat dengan saya? :)
bagi yang sudah terlanjur terkena tukak/ iritasi lambung, konsultasikan gejala yg anda rasa pada spesialis lambung untuk mendapatkan solusi kesehatan lambung yang paling tepat. Hubungi kami di Kontak Kami. :)
Referensi :
Konsultasikan keluhan sakit lambung anda kepada kami spesialis lambung
Bagi Anda Yang Ingin Konsultasi Gratis
Bisa Di Layanan Konsumen :
PIN BB : 5E29237F
SMS/WA/Line : 085221818880
Alamat Praktek Tetap :

Jl. Tamansari – Pasar Gegernoong,
Kota Tasikmalaya – Jawa Barat.
(+_300
Meter dari Rumah Sakit Islam Tasikmalaya)
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
BalasHapusayo segera bergabung dengan kami di fanspoker''com
add pin bb 55F97BD0 ditunggu ya
HIDUPMU AKAN LEBIH BAHAGIA SETELAH BERGABUNG DI DEWALOTTO
BalasHapusBURUAN DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA !
Yuk join sekarang dan pasang taruhan mu hanya di www*updatebetting*co
BalasHapusBAGI YANG INGIN MERUBAH NASIB
BalasHapusATAU MENJADIKAN HIDUP LEBIH BERMAKNA
BURUAN GABUNG DI DEWALOTTO