Kenapa Stres Bisa Pengaruhi Pencernaan?
Bagaimana mencegah stres yang bisa mengganggu pencernaan Anda?
Stress adalah ketegangan yang melibatkan emosional dan
fisik, akibat tanggapan dari berbagai tekanan dari luar. Ada dua faktor yang
mempengaruhi seseorang untuk stress, yaitu :
Faktor Internal: Diakibatkan oleh kondisi tertentu
dari orang itu sendiri. Misalnya rasa khawatir dan takut karena kondisi
psikologis,.
Faktor eksternal: Akibat mengalami kehidupan
yang berantakan, kehidupan lingkungan yang buruk, tekanan ekonomi,tekanan
kerja dll.
Gejala yang ditimbulkan akibat stress
melalui gejala stress inilah seseorang bisa mederita sakit
fisik. Gejala-gejala yang mungkin timbul akibat stress adalah, sulit tidur,
depresi, sakit perut, sakit kepala, makan tidak teratur, menyendiri, dsb.
Lalu bagaimana stress bisa mempengaruhi system pencernaan ?
Dalam penelitian selama bertahun-tahun telah menemukan
hubungan yang kompleks antara otak dengan sistem pencernaan, yang sangat
sensitif terhadap suasana hati. Lambung dan usus benar-benar memiliki sel-sel
saraf lebih dari seluruh sumsum tulang belakang, dan ada beberapa saraf yang
berjalan dari otak ke sistem pencernaan.
Bahkan, 95 persen serotonin tubuh, yaitu hormon yang mengatur suasana hati, ditemukan dalam sistem pencernaan bukan otak.
Pencernaan sebenarnya dikendalikan oleh sistem saraf enterik, yang terdiri dari jutaan saraf yang berkomunikasi dengan sistem saraf pusat. Ketika Anda stres, tubuh Anda terfokus terhadap seluruh jaringan tubuh agar tetap hidup dan mengabaikan pencernaan Anda.
Stres mampu menutup aliran darah ke sistem pencernaan, mengganggu kontraksi organ pencernaan serta mengurangi sekresi enzim pencernaan.
Otak Anda mengeluarkan beberapa hormon yang bisa mendatangkan ‘malapetaka’ pada sistem pencernaan Anda. Sebagai contoh, tubuh Anda melepaskan hormon yang disebut corticotropin-releasing hormone (CRH), yang menekan nafsu makan. Itulah sebabnya mengapa beberapa orang tidak bisa makan ketika mereka sedang stres. Namun demikian, fungsi utama dari CRH adalah untuk menginstruksikan kelenjar adrenal Anda untuk mulai memproduksi adrenalin dan steroid, yang memberikan Anda kekuatan untuk melawan atau melarikan diri dari stres Anda. Pada tahap dan kasus tertentu, stress juga bisa menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan dan membuat anda lebih rentan terhadap infeksi.
Stress juga bisa menyebabkan kerongkongan anda mengalami kejang. Stress terkenal meningkatkan asam di dalam perut dan menyebabkan gangguan pencernaan. Saat stress, penggiling makanan di dalam perut anda bisa tertutup dan menyebabkan mual-mual. Stress menyebabkan berbagai reaksi dan gangguan usus seperti diare dan sembelit. Maka tidak heran jika kadang kita melihat orang-orang yang berada dalam tekanan tinggi sering bolak-balik ke kamar mandi. Meskipun stress mungkin tidak menyebabkan penyakit seperti radang perut / radang usus, namun bisa memperparahnya atau penyakit-penyakit lainnya.
Bahkan, 95 persen serotonin tubuh, yaitu hormon yang mengatur suasana hati, ditemukan dalam sistem pencernaan bukan otak.
Pencernaan sebenarnya dikendalikan oleh sistem saraf enterik, yang terdiri dari jutaan saraf yang berkomunikasi dengan sistem saraf pusat. Ketika Anda stres, tubuh Anda terfokus terhadap seluruh jaringan tubuh agar tetap hidup dan mengabaikan pencernaan Anda.
Stres mampu menutup aliran darah ke sistem pencernaan, mengganggu kontraksi organ pencernaan serta mengurangi sekresi enzim pencernaan.
Otak Anda mengeluarkan beberapa hormon yang bisa mendatangkan ‘malapetaka’ pada sistem pencernaan Anda. Sebagai contoh, tubuh Anda melepaskan hormon yang disebut corticotropin-releasing hormone (CRH), yang menekan nafsu makan. Itulah sebabnya mengapa beberapa orang tidak bisa makan ketika mereka sedang stres. Namun demikian, fungsi utama dari CRH adalah untuk menginstruksikan kelenjar adrenal Anda untuk mulai memproduksi adrenalin dan steroid, yang memberikan Anda kekuatan untuk melawan atau melarikan diri dari stres Anda. Pada tahap dan kasus tertentu, stress juga bisa menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan dan membuat anda lebih rentan terhadap infeksi.
Stress juga bisa menyebabkan kerongkongan anda mengalami kejang. Stress terkenal meningkatkan asam di dalam perut dan menyebabkan gangguan pencernaan. Saat stress, penggiling makanan di dalam perut anda bisa tertutup dan menyebabkan mual-mual. Stress menyebabkan berbagai reaksi dan gangguan usus seperti diare dan sembelit. Maka tidak heran jika kadang kita melihat orang-orang yang berada dalam tekanan tinggi sering bolak-balik ke kamar mandi. Meskipun stress mungkin tidak menyebabkan penyakit seperti radang perut / radang usus, namun bisa memperparahnya atau penyakit-penyakit lainnya.
Efek stres pada pencernaan sebagai berikut:
1. Dapat menyebabkan kerongkongan Anda kering
2. Stres bisa meningkatkan produksi asam dalam perut Anda,
dan membuat perut Anda mulas.
3. Stres dapat mematikan aktivitas pencernaan perut Anda
serta membuat Anda mual.
4. Stres bisa mempengaruhi usus Anda dan menyebabkan Anda
mengalami sembelit atau diare.
5. Stres bisa menyebabkan sistem pencernaan Anda meradang
dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.
6. Dalam jangka panjang, stres dapat menyebabkan sindrom
iritasi usus besar.
7. Timbul bisul yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Peneliti percaya bahwa stres dapat membantu infeksi berkembang, dengan mempengaruhi
keseimbangan asam dan cairan lainnya dalam sistem pencernaan.
Bagaimana mencegah stres yang bisa mengganggu pencernaan Anda?
Salah satu cara terbaik untuk mengendalikan stress dan
menjaga pencernaan adalah dengan melakukan olahraga ringan. Aktivitas fisik
mengurangi ketegangan dan merangsang pelepasan zat kimia otak yang disebut
endorfin, yang mampu meningkatkan mood baik dan meredakan stress.
terapi relaksasi, Kegiatan ini akan membantu Anda relaksasi
dan menghilangkan stres Anda.Berbicara dengan orang tercinta atau terdekat
mengenai stress yang anda alami bisa memiliki efek besar, tapi terapi bicara
dengan orang yang ahli (terapis) bisa jauh lebih besar efeknya.kemudian Jangan
pernah menghadapi stress dengan makan berlebihan dan memilih santapan junk food,
Hidari gula dan lemak berlebihan. Jauhi alkohol dan rokok. Mengandalkan
obat-obatan untuk menghadapi stress juga bisa berakibat buruk pada pencernaan.
Orang-orang yang terus-terusan mengkonsumi obat penenang dan pereda nyeri/sakit
kepala, apapun jenisnya, bisa mengalami kerusakan saluran pencernaan. Kurangi
konsumsi kopi, minuman ringan, dan berbagai minuman yang kaya gula dan kafein.
jika anda mengalami gangguan stress dan berimbas pada
pencernaan anda, segeralah konsultasikan dengan dokter. Sebab bisa jadi masalah
yang anda alami pada pencernaan tidak ringan dan diagnosa akurat sangat
dibutuhkan.